Monday 8 February 2010


Syekh Abdurrahman Siddiq


Syekh Abdurrahman Siddiq bin Muhammad 'Afif yang mengabdikan diri di Kerajaan Indragiri. Semasa mudanya, Abdurrahman banyak menulis buku-buku agama, sejarah dan sastra. Ia dikenal dimana-mana bahkan sampai di Mekkah karena ia juga menjadi guru agama. Muridnya tersebar sampai ke Singapura, Malaysia dan Kalimantan.

Syekh Abdurrahman Siddiq bin Muhammad 'Afif dikenal sebagai Pujangga dan Sastrawan yang semasa hidupnya mengarang sejumlah buku sasta dan agama. Tuan guru Syekh Abdurrahman, demikian pangilan hormat beliau telah menulis karyanya berupa kumpulan puisi berjudul " Syair Ibarat Kabar Kiamat " yang diterbitkan oleh Ahmadiyah Press Singapura Tahun 1915.

Disamping sejumlah buku-buku sastra, Tuan Guru juga menulis buku-buku agama. Dan menurut sebuah tulisan pujangga muda Riau kelahiran Inhil, Mosthamir Thalib, "untuk Indragiri belum ada yang mencapai secemerlang namanya (Tuan Guru)," tulis Musthamir dalam harian Riau Pos 23 September 2002. Beberapa syair sangat kritis dalam nuansa religius.

Syekh Abdurrahman wafat di Parit Hidayat, Sapat, Kecamatan Kuala Indragiri, Pada Tanggal 10 Maret 1930. Peninggalan Syekh Abdurrahman yang terkenal adalah Masjid yang dibangunnya sendiri pada tahun 1927. Masjid ini berarsitektur khas pada atap dan berada 200 meter dari makamnya.

BIOGRAFI Syekh Abdurrahman Siddiq

Nama : Syekh Abdurrahman Siddiq bin Muhammad 'Afif bin Mahmud bin Jamaluddin Al-Banzari
Lahir : Kampung Dalam Pagar, Martapura Kalimantan Selatan, 1857 M/1284 H.
Wafat : Sapat, Tembilahan Riau, Tahun 1939 M/1366 H.
Pendidikan : - Dalam Pagar Martapura
- Mekkah Al-Mukarramah 1889 s/d 1897 M
Karya-karya beliau :
  • Fathu al'Alim fi Tartib al Ta'lim, diterbitkan di Singapura, Matba'ah Ahmadiah, 1322.
  • Risalah 'Amal Ma'rifah, diterbitkan di Singapura : Matba'ah Ahmadiah, 1322.
  • Majmu' al Ayah wa al Hadist fi fada-il al ilmi wa al 'ulama wa al Muta'allimin wa al Mustami'in, Singapura : Matba'ah Ahmadiah, 1355.
  • Kitab Asrar al Sholat min Uddat al Kutub al Mu'tamadah, selesai ditulis tahun 1334/1915, diterbitkan di Singapura: Matba'ah Ahmadiah, 1931.
  • Risalah Sejarah Arsyadiah, Singapura : Matba'ah Ahmadiah, 1354
  • Tazkirah li Nafsi wa li Amtsali, Singapura : Matba'ah Ahmadiah, 1354.
  • Kitab al Fara-id, SIngapura: Matba'al Ikhwan, 1338.
  • Sejarah Perkembangan Islam di Kerajaan Banjar, Singapura: Matba'ah Ahmadiah, 1355.
  • Bay'u al Hayawan li al Kafirin, Singapura: Matba'ah Ahmadiah, 1355
  • 'Aqaid al Iman, selesai ditulis, 1919 diterbitkan di Banjarmasin, 1984
  • Syair Ibarat Khabar Kiamat, Pertama kali dicetak di Singapura oleh Matba'ah Ahmadiah, tahun 1344. Sebelumnya pada tanggal 1 Juli 1915/1344 Kitab ini telah di registrasi oleh Pemerintah Inggris di Singapura.

Jabatan :

  • Diangkat oleh Sultan Mahmud Shah (Raja Muda) sebagai Mufti Kerajaan Indragiri 1919-1939 berkedudukan di Rengat.

K.H. Bustani Qadri


K.H. Bustani Qadri

Nama K.H. Bustani
Qadri
memang
sangat mashur bagi
masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir, sebagaimana Ulama yang menjadi suri tauladan bagi umat. Walaupun dia telah tiada, nama besarnya tetap terkenang bagi masyarakat Inhil.

K.H. Bustani Qadri, terlahir di Sapat Kecamatan Kuala Indragiri Tahun 1921. Sewaktu berumur 5 Tahun di bawa oleh orang tuanya ke tanah suci Mekah, hampir 13 Tahun Beliau mendalami Ilmu Agama di Mekah, Tahun 1941 pulang ke Sapat. Tahun 1943, di Sapat Beliau menikahi Fatimah. Dari pernikahannya dengan Hj. Fatimah, beliau dikaruniai 6 orang anak yaitu : 1.Faridah, 2.Anwar, 3.Hj.Azizah, 4.Ferial Antoni, 5.Nurlaili, 6.Ahmad Riva'at serta dikaruniai 13 orang cucu.

Diantara cucu Beliau yang menjadi ulama di Inhil yaitu Ustad H. Ahmad Rivani dan Ustad H. Ahmad Khusairi.
K.H. Bustani Qadri, dalam pengabdiannya di Indragiri Hilir telah banyak melahirkan Qari dan Qariah yang berlevel Nasional dan Internasional di antara binaan Beliau dalam pengajaran seni baca Al-Qur'an, H.M. Rusli Zainal (Gubernur Riau) yang pernah meraih Juara I Tingkat anak-anak MTQ Nasional dan Hj. Nuraini yang pernah meraih Juara Tingkat Asean di Malaysia.
Semasa hidupnya, Beliau juga aktif di organisasi Nahdatul Ulama, MUI dan LPTQ dan pernah juga menjadi Ketua Yayasan MDA, TPA, TPQ An-Nur Tembilahan, yang sekarang bernama Yayasan Nur Al-Hadar. Beliau juga disibukkan dengan kegiatan sebagai juri/Dewan Hakim pada MTQ baik di Tingkat Kabupaten maupun Propinsi.
Menjelang akhir hayatnya, Beliau dikenal sehari-hari sebagai Imam Besar Mesjid Al-Huda Tembilahan, kemerduan suara dan lafaz tajuidnya membacakan ayat suci Al-Qur'an di usia yang sudah lanjut, ini merupakan suatu rahmat Allah SWT kepada nya.
Sebelum berpulang ke Rahmatullah, Beliau sempat beberapa kali dirawat di Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru, pada hari Jum'at 8 Agustus 2003 dalam perjalanan pulang dari Pekanbaru menuju Tembilahan akibat penyakit yang di deritanya sudah sangat sulit untuk sembuh, di Sorek Kabupaten Pelalawan Beliau meninggalkan kita semua untuk selama-lamanya. "Selamat jalan Kiai, semoga curahan baktimu bagi negeri ini, mendapat imbalan pahala di sisinya, amin."

Saturday 6 February 2010


Kabupaten Indragiri Hilir adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Riau, Indonesia yang memiliki motto: "Berlayar sampai ke pulau,berjalan sampai ke batas". Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) beribu kota di Tembilahan. Indragiri Hilir yang merupakan Kabupaten asal Gubernur Riau saat ini, Rusli Zainal (2008-2012) berdiri pada tanggal 20 November 1965, dan saat ini dihuni sekitar 624.450 jiwa.

Suku-suku bangsa yang tinggal di Inhil yang beragam, terhitung: Suku Banjar, Melayu, Bugis, Jawa, Tiong Hoa dll. dengan agama yang mendominasi adalah Islam, serta diikuti oleh Budha dan Kristen.

Sejarah Kabupaten Indragiri Hilir (inhil) Periode Sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia

Kerajaan Keritang
Kerajaan Keritang berdiri sekitar awal abad ke-6 di Kecamatan Keritang sekarang. Seni budayanya dipengaruhi oleh Hindu, terlihat pada arsitektur istana yang terkenal dengan sebutan Puri Tujuh (Pintu Tujuh) atau Kedaton Gunung Tujuh.

Kerajaan Kemuning
Kerajaan Kemuning didirikan oleh raja Singapura ke-V, Raja Sampu atau Raja Iskandarsyah Zulkarnain atau Prameswara. Tahun 1231 diangkat seorang raja muda yang bergelar Datuk Setiadiraja. Letak kerajaan ini diperkirakan berada di Desa Kemuning Tua dan Desa Kemuning Muda. Bukti peninggalan kerajaan berupa selembar besluit dengan cap stempel kerajaan, bendera dan pedang kerajaan.

Kerajaan Batin Enam Suku
Pada tahun 1260, di daerah Indragiri Hilir bagian utara, yaitu di daerah Gaung Anak Serka, Batang Tuaka, Mandah dan Guntung dikuasai oleh raja-raja kecil bekas penguasa kerajaan Bintan, yang karena perpecahan sebagian menyebar ke daerah tersebut.
Diantaranya terdapat Enam Batin (Kepala Suku) yang terkenal dengan sebutan Batin Nan Enam Suku, yakni:

1. Suku Raja Asal di daerah Gaung.
2. Suku Raja Rubiah di daerah Gaung.
3. Suku Nek Gewang di daerah Anak Serka.
4. Suku Raja Mafait di daerah Guntung.
5. Suku Datuk Kelambai di daerah Mandah.
6. Suku Datuk Miskin di daerah Batang Tuaka

Kerajaan Indragiri
Kerajaan Indragiri berdiri sekitar tahun 1298, raja pertama bergelar Raja Merlang I berkedudukan di Malaka. Penggantinya Raja Narasinga I dan Raja Merlang II juga di Malaka. Untuk urusan harian dilaksanakan oleh Datuk Patih atau Perdana Menteri. Pada tahun 1473, Raja Narasinga II, bergelar Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alam (Sultan Indragiri IV) menetap di ibu kota kerajaan di Pekan Tua sekarang.

Pada 1815, Sultan Ibrahim memindahkan ibu kota kerajaan ke Rengat. Masa pemerintahannya, Belanda mulai campur tangan dengan mengangkat Sultan Muda, berkedudukan di Peranap dengan batas wilayah ke Hilir sampai dengan batas Japura. Pada masa pemerintahan Sultan Isa, berdatanganlah orang-orang suku Banjar dan suku Bugis ke Indragiri Hilir akibat kurang amannya daerah asal mereka. Khusus suku Banjar, akibat Kerajaan Banjar dihapus oleh Gubernement pada 1859 sehingga terjadi perangan sampai tahun 1963.

Sejarah Kabupaten Indragiri Hilir (inhil) Periode setelah berdirinya Indonesia

Pada awal kemerdekaan Indonesia, Indragiri (Hulu dan Hilir) masih satu kesatuan kabupaten. Indragiri terdiri atas 3 kewedanaan, yaitu Kewedanaan Kuantan Singingi beribu kota Teluk Kuantan, Kewedanaan Indragiri Hulu beribu kota Rengat dan Kewedanaan Indragiri Hilir beribu kota Tembilahan.

Pemekaran Kabupaten Indragiri
Masyarakat Indragiri Hilir memohon kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Riau, agar Indragiri Hilir dimekarkan menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II berdiri sendiri (otonom). Setelah melalui penelitian, oleh Gubernur dan Departemen Dalam Negeri, pemekaran diawali dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau (Propinsi Riau) tertanggal 27 April 1965 nomor 052/5/1965 sebagai Daerah Persiapan Kabupaten Indragiri Hilir.

Pada 14 Juni 1965 keluarkanlah Undang-undang nomor 6 tahun 1965 Lembaran Negara Republik Indonesia no. 49, Daerah Persiapan Kabupaten Indragiri Hilir resmi menjadi sebuah Kabupaten Daerah Tingkat II Indragiri Hilir (sekarang Kabupaten Indragiri Hilir) sebagai salah satu Kabupaten di Riau terhitung tanggal 20 November 1965.

Tuesday 2 February 2010


Ramainya Perzinaan dan Aborsi bertolak Belakang dengan Perjuangan Pak Zaki Mendapatkan Anak Dengan Berbagai Macam Cara, Dari Cara Modern sampai Cara unik, Mana yang Berhasil?, beliau menikahi si Cantik Lisa, saat itu mereka sangat bangga dan bahagia. Kini Dua puluh tahun menikah, belum mempunyai anak. Lisa sudah lama mengizinkan suaminya menikah lagi setelah Berbagai usaha seperti: ke Dokter Ahli, memelihara anak pancingan, dan bayi Tabung, semuanya gagal, hanya satu jalan terakhi, disamping berdoa dan bertawakkal.

"Lis, abang mau tanya pendapatmu, sekarang abang sudah berusia 50 tahun, abang ingin ada anak kandung yang shalih yang meneruskan keturunan, mendoakan abang. Tadi siang, teman kantor abang Gadis 39 tahun memberi sinyal sindiran siap menjadi Istri kedua, abang menolaknya secara halus, lagipula dia bilang orang tuanya tidak setuju jika anaknya dijadikan istri kedua" kata Zaki sambil tiduran membaca buku di springbed yang empuk.

"Kalau begitu, apakah abang menjadi berfikir akan menceraikan aku?" tanya Lisa.

"kenapa kamu berfikir begitu? Tidak pernah terlintas di fikiran untuk menceraikanmu, abang sangat sayang padamu, abang tak mau menceraikanmu, biarlah abang terus berdoa, walaupun kita makin lama makin tua, abang yakin Allah mendengar doa doa kita Lis" jawab Zaki, dengan mata agak melotot.

"Habis… abang bilang perempuan itu orangtuanya tak setuju dimadu, terus bagaimana lagi bang, dokter-dokter sudah memvonis aku mandul, aku tidak mau dicerai, lebih baik aku ridha bila abang menikah lagi, kalau perlu aku beri izin tertulis untuk teman kantor abang itu. Kasihan dia sudah perawan tua, umur sudah 39 tapi belum menikah, makin tinggi resikonya bila harus melahirkan anak pertama di usia 40." kata Lisa sambil menyisir rambut di depan meja riasnya.

"Bukan begitu Lis, masalahnya abang tidak begitu sayang padanya, cuma kasihan, abang kuatir tidak bisa berlaku adil, walaupun dia lebih muda, lebih cantik dari kamu, tapi abang lebih sreg hidup berdampingan denganmu, kalau akhlaq dia mirip dengan akhlaqmu mungkin lain ceritanya"

"Tapi bang, rumah kita makin sepi saja, sejak Marni pergi, karena harus mengikuti suami" Marni adalah keponakan Lisa, yang sejak kecil dipelihara sebagai anak pancingan.

"Sabarlah Istriku yang paling cantiiq…. di Dunia..., kita masih punya Allah yang maha kuasa. Bukankah setiap hari kita berdoa, mungkin Allah masih menguji dan suka dengan indahnya doa doa kita, agar kita lebih rajin berdoa seperti doanya nabi Zakaria as:

Ya Tuhanku Janganlah engkau membiarkanku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris yang paling baik"

***

Dari tahajjud ke tahajjud, dhuha ke dhuha, Pak Zaki berdoa dengan baju putih dan berpeci Haji mirip Ustad Arifin Ilham, walaupun Pak Zaki belum mampu berhaji, Pak Zaki terus berdoa berulang ulang berdoa seperti Doanya nabi Zakaria.

Pak Zaki merasa cobaan yang menimpanya belum ada apa apanya dibanding cobaan orang-orang dahulu, para mujahid, apalagi cobaan Para Nabi.

"Lis, beginilah Dunia, kita setiap hari berdoa meminta keturunan, sementara banyak Pezina yang aborsi membunuh bayi dalam kandungannya.

Ada pula orang yang begitu mudahnya menikah sehingga begitu mudahnya bercerai hanya karena merasa bisa mencari nafkah sendiri tanpa suami, sementara banyak perawan tua seperti Rina, hampir berumur 40tahun belum ada yang serius melamarnya."

"iya Bang, setiap manusia akan mendapat ujian yang berbeda beda, Allah maha adil dengan menciptakan akhirat"

"hehe Pinter kamu Lis, di Dunia ini banyak manusia yang bertindak zalim yang akan diadili seadil-adilnya di Akhirat nanti, sekarang mereka mungkin bisa lolos pengadilan dunia"

"hehe pinter dong... siapa dulu Suaminya.. yang ahli mendidik Istri", kata Lisa sambil tersenyum manis memamerkan gigi-giginya yang putih berbaris rapi.

***

"Assalamualaykum..... Tok tok tok tok" terdengar suara merdu wanita dan suara pintu diketok.

"Waalaykumussalam ..."Jawab Pak Zaki bergegas menuju pintu, begitu pintu dibuka, kagetlah Pak Zaki, yang datang adalah teman kantornya si Rina yang tadi siang me"nembak" Pak Zaki dengan sindiran halus

"Maaf Pak, saya mau silaturahmi boleh ya?" kata si Rina dengan Jilbab Putih Rapi, Gamis longgar, membawa tas kulit, terlihat cantik sekali..

"Ya Boleh…., silakan masuk" jawab Pak Zaki
sambil berjalan masuk, disusul Rina, dan Lisa bergegas keluar kamar langsung nimbrung ke ruang tamu.

"Apa kabar, Rin?, tumben.. mampir, kenalkan ini istriku si Cantik Lisa, hehe, Lis… ini teman kantor abang yang tadi abang ceritakan" kata Pak Zaki

"Kabar baik Pak, mbak Lis,.. maaf saya mengganggu sebentar, mampir sebentar sekalian menawarkan Madu Sari Kurma dan Madu Asli harganya lebih murah 10% dibanding beli di apotik, karena saya langsung dapat barang dari produsennya Pak."

"oh yaa.." Jawab Lisa

"Iya mbak… Produk saya ini sangat bagus buat kesehatan suami istri, Buah Kurma terkenal baik untuk kehamilan dan melahirkan, guru saya sudah membuktikannya mbak" kata Rina

"Oh yaa…., maaf mbak saya nggak tertarik" jawab Lisa

"ya sudah… sari Kurma satu botol harganya berapa?" tanya Pak Zaki

"25 ribu Pak" tegas Rina

"Nggak usah lah bang…" Jawab Lisa

"Maaf ya Rin, istri saya nggak suka Kurma"

"Ya nggak apa apa Pak, kalau begitu saya permisi dulu, assalamu’alaykum" Jawab Rina sambil bergegas pergi.

***

Beberapa Menit Kemudian, Setelah Rina pergi

"Kamu cemburu ya..."

"ah nggak, siapa yang cemburu?" jawab Lisa dengan bibir agak cemberut

"ya kamu... Hehe… dia kan cuma dagang barang bagus, kenapa kamu menolak, siapa tahu, Allah menggerakkan kaki si Rina memberi kita petunjuk agar kita meminum Kurma, mungkin saja kita bisa punya anak lewat cara itu"

"sudahlah bang, jangan terlalu berharap, aku kan sudah beri kamu izin menikah lagi " jawab Lisa

"bukan begitu kita wajib berusaha semampunya untuk kebaikan kita, soal menikah lagi abang tidak mau sama dia"

***

Esoknya,

Pak Zaki dan Istrinya pergi ke pengajian rutin bulanan ahad pertama. karena Musim hujan, Sore, Setelah Ashar, Langit Penuh Awan Gelap, Hujan Lebat, saat pulang turun dari angkot, kehujanan, entah kenapa mereka lupa membawa payung, hujan begitu lebatnya, tiada sempat berteduh, baju mereka basah ealaupun sudah berlari, karena merasa kepalang basah mereka melanjutkan berjalan kaki menuju rumah dalam keadaan basah kuyup, bergandengan tangan, senyum-senyum dan bercanda mesra, mandi hujan, mereka saling menginjak genangan air sampai menyiprat ke bagian tubuh, bagaikan tingkah canda anak kecil bermain Hujan.

Sesampainya di rumah, Hujan masih deras
masih berlanjut canda mesra, Pak Zaki tiba-tiba mengunci pintu, dan langsung menuntun istrinya yang lepek basah kuyup ke kamar, pak Zaki mengajak Istrinya berdoa membaca bismillah Allahumma Janibna Syaithan wa Janibissyaithan ma razaqtana, Lisa sudah faham maksud suaminya, mereka melanjutkan kemesraan melakukan Ibadah menambah pahala yang hanya dibolehkan khusus untuk suami istri.

Setelah Mereka Beribadah khusus, lalu Mandi Janabah, dilanjutkan Mereka Siap-siap Untuk beribadah shalat Maghrib. Membaca AlQuran, lalu Pak Zaki Asyik membaca-baca informasi di Google, dengan kata kunci “Keturunan” “anak” “obat alami kemandulan” dan lain lain.

Akhirnya, Pak Zaki menemukan website Islami yang mengatakan bahwa salah satu program untuk mempunyai keturunan ialah suami Istri Mandi Hujan Bersama sampai basah kuyup.

“Subhanallah… Lis barusan ibadah kita tanpa sengaja dengan mandi hujan sebelumnnya adalah salah saru cara mempercepat mendapatkan keturunan dan di website lainnya juga ditulis ada Kurma yang khusus bisa menambah keturunan”

“Ah masa bang?” Lisa segera menghampiri suaminya

“Mari kita berdoa lagi Lis, Ya Allah Tuhanku Janganlah engkau membiarkanku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris yang paling baik"

“Tadi kita sudah mandi Hujan, sekarang Yuk silakan Minum Sari Kurmanya” kata Lisa

“Lho… kamu beli sari Kurma di Mana?” Pak Zaki terheran.

“tadi di Halaman Tempat Pengajian ada yang Jual, hehe…”

“Dasar kamu yaa… pake gengsi di hadapan Rina”

“Ya iya lah… masa ya iya dong”

Beberapa Minggu Kemudian mereka membeli Test Pack,
Lisa terlihat mengeluarkan air mata, menangis lagi melihat hasil tes kehamilan itu, yang sudah berkali-kali dibeli dan berlangganan di Apotik si Engkoh.

Subhanallah Lisa dan Suaminya memang mendapat Ujian Kesabaran, dan kesabaran itu biasanya berujung sebagai DP persekot, penghuni surga, Allah maha besar, ternyata test pack Lisa Positif Hamil.
Ambil Hikmah dari Kisah ini yang bisa saja terjadi di masa kini.